Mahasiswa KKN Genjot Buta Aksara di Brebes

Mahasiswa KKN Genjot Buta Aksara di Brebes

Tidak seperti biasanya, para ibu sehabis sholat Isya berdandan rapi bukannya untuk pergi kondangan, tetapi membawa buku tulis dan ballpoint menuju salah satu rumah warga. Ternyata, mereka berbondong-bondong untuk menimba ilmu dari para mahasiswa yang tengah menempuh tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Brebes. 
 
“Saya pengin bisa nulis dan baca, biar gak dibohongin juga bisa baca SMS,” tutur Kartinem ketika ditanya motivasi apa yang membuat dirinya getol mau belajar dengan mahasiswa dari Universitas Pancasakti Tegal (UPS)  angkatan 2017. 
Kartinem mengaku kalau suami dan anaknya sudah bisa baca karena sekolah tinggi-tinggi. Sedangkan dirinya elum lancar menulis dan membaca dan tidak punya ijazah. Saya semangat, dan gak malu lagian yang ngajar cantik-cantik dan ganteng-ganteng, tutur Kartinem dengan jujur. 
Mahasiswa UPS mengadakan berbagai kegiatan yang dilakukan di desa Kertabesuki Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes dalam mewujudkan Tri Bakti Perguruan Tinggi berupa KKN. Selain memberi latihan baca tulis, juga kegiatan bidang pendidikan lainnya, kesehatan, Lingkungan Hidup, pelatihan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kegiatan Bimbingan Belajar dikandung maksud untuk mensukseskan Pemberantasan Buta Aksara bagi warga setempat terutama bagi anak anak dan orang tua di desa Kertabesuki.
Salah seorang personil KKN Handri mengungkapkan, kalau antusias warga di desa Kertabesuki terutama di pedukuhan Talakanda sangat tinggi. “Warga sangat antusias dalam belajar di rumah belajar sejak dibuka 18 Juli 2017. Setiap malam, sekitar 25 anak dan 12 Orang tua yang aktif belajar bareng,” ungkapnya.
Sekitar 14 orang dari kelompok KKN ini menjadi panitia pelaksana program rumah belajar tersebut. Dalam kegiatan ini, acara dimulai pukul 18.30-20.00 WIB di Rumah Belajar dengan Pesertanya anak-anak Tk, SD, SMP dan orang tua.
Untuk memberikan semangat kepada peserta Bimbingan belajar  disediakan Buku Tulis dan Perlengkapan Belajar Seperti Bolpoint dan Penggaris secara Cuma-Cuma. 
Dosen Pembimbing Lapangan Yoga Supriatin menambahkan, diadakannya kegiatan rumah belajar dikandung maksud untuk menyadarkan masyarakat sekitar bahwa pendidikan di usia dini itu penting untuk masa depan anak-anaknya. Yoga optimis, kalau semangat belajar tinggi maka tercipta bibit-bibit unggulan untuk memajukan desa Kertabesuki. 
“Tujuan lain, melatih orang tua yang belum bisa membaca menjadi bisa membaca untuk berpacu menghadapi tantangan masa depan,” kata Yoga.
Pemateri  rumah belajar, merupakan mahasiswa KKN UPS Tegal dari berbagai Disiplin Ilmu diantaranya ilmu Keguruan, Pemerintahan, Hukum, Ekonomi, dan disiplin ilmu lainya.
Kepala Desa Kertabesuki Rudi Hartono menyambut baik program rumah belajar karena di pedukuhan tersebut masih banyak anak anak yang tidak melanjutkan sekolah dan mayoritas lulusan SD. 
“Setidaknya, mampu memotivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya dan berprestasi,” pungkas Hartono.(Kuntoro)

About The Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *