KOMPAK Bantu Percepatan Kepemilikan Akte kelahiran Anak

KOMPAK Bantu Percepatan Kepemilikan Akte kelahiran Anak

Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (KOMPAK) menyelenggarakan Forum Discussion Group (FGD) Perumusan Desain dan percepatan kepemilikan identitas hukum bersama tokoh organisasi masyarakat (ormas), perwakilan Kepala Desa, Perwakilan camat dan jurnalis warga Brebes di meeting room Hotel Dedy Jaya Brebes, Kamis Kemarin .

KOMPAK Jawa Tengah Bisri memberikan apresiasi terhadap usaha percepatan penanganan akte kelahiran semisal MoU dengan Rumah sakit, keluar dapat akte. “Perumusan strategi komunikasi sangat penting untuk dilaksanakan oleh beberapa pihak termasuk Disdukcapil dalam melakukan kampanye agar masyarakat segera memiliki akte kelahiran, “ katanya.

Kepala Dinas Pendidikan kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Asmuni mengungkapkan sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Daerah Brebes dalam pembuatan akte kelahiran bahwa siapa saja bayi yang dilahirkan , keluar dari rumah sakit membawa akte dan Kartu Keluarga (KK).

“ Kami juga bekerjasama dengan Puskesmas yang dipandegani Dinas Kesehatan bahwa bayi yang lahir di Puskesmas pulang bawa akte kelahiran dan kalau yang jauh, pemeriksaan pertama pulang bawa akte, bahkan kalau ada wilayah desa yang meminta didatangi untuk pembuatan akte maka akan siap” jelasnya.

Asmuni melanjutkan, 31 Desember 2017 Disdukcapil Brebes ditargetkan capaian akte 85 %, data sementara capaian akte mencapai 78%, dengan rincian dari catatan akte online 55% dan sisanya adalah capaian catatan manual.

Perwakilan dari Komunitas Facebook Celoteh Brebes Membangun H. Rumono Aswad mengungkapkan, penyuluhan sudah dilakukan dengan berbagai cara baik dari Disdukcapil mapun teman-teman pergerakan lainnya, namun yang menjadi persoalan adalah pada saat sosialisasi disampaikan gratis, akan tetapi kenyataannya tetap bayar.

“Bagi masyarakat mampu menggunakan jasa pamong desa tidak masalah, tapi bagi masyarakat miskin memberatkan, dan akibatnya banyak yang belum terlayani. Penyuluhan hanya bersifat parsial, di Brebes ini masih kurang KIS yakni Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi,” ungkapnya. ( lukman)

About The Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *