Acara dibuka oleh Bapak Drs. Ma’mun, M.Si., dengan memberikan sambutan dan arahan kepada seluruh peserta. Kepala DP3KB meminta agar kader bisa mensosialisasikan tentang Pencegahan stunting kepada ibu-ibu kelompok BKB dan mamanfaatkan kartu kembang anak untuk mengetahui perkembangan anak.
Selanjutnya dr. Krisna menyebutkan stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Tidak hanya faktor kekurangan gizi pada anak balita, namun juga terkait faktor lainnya, seperti pola asuh anak yang kurang baik. Salah satu faktor penyebab stunting di antaranya praktik pengasuhan yang kurang baik. Termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta pasca melahirkan.
Dijelaskan kembali bahwa stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang terjadi dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan anak tumbuh lebih pendek dari anak seumurannya. ”Namun, anak yang pendek belum tentu stunting. Tapi anak stunting sudah tentu pendek,” ujarnya. Upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui pendekatan keluarga dengan menyasar empat kelompok sasaran, yaitu remaja sebagai calon pengantin harus disiapkan sejak dini terkait gizi dan kesehatannya. Kedua, ibu hamil melalui pemeriksaan kesehatan secara teratur dan pemenuhan gizi selama masa kehamilan, ibu pascapersalinan dengan pemberian ASI eksklusif kepada anak dan pengaturan kelahiran yang sehat dengan alat kontrasepsi. Keempat balita (usia 0-23 bulan) dengan memberikan asupan gizi yang seimbang dan pola asuh yang baik