Paguyangan _ Gebyar Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah digelar di kawasan Waduk Penjalin Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Rabu 07 November 2018.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Brebes Narjo, dan membacakan sambutan tertulis Bupati Idza Priyanti yang berhalangan hadir. Dalam sambutan tertulis tersebut menyebutkan, bahwa Puspaga merupakan ruang khusus bagi warga yang ingin menyelesaikan permasalahan, baik terkait kenakalan anak maupun seputar masalah keluarga.
“Kehadiran Puspaga ini, selaras dengan predikat Kabupaten Brebes sebagai Kabupaten Layak Anak yang mengedepankan kesetaraan gender, anti kekerasan perempuan dan anak, juga perdagangan manusia,” katanya.
Melalui Gebyar Puspaga tersebut diharapkan, tidak ada lagi kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak. Selain itu, Gebyar Puspaga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak.
“Sehingga nantinya predikat Kabupaten Layak Anak dapat terus disandang oleh Brebes,” kata Narjo membacakan sambutan tertulis bupati.
Kabid Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB), Rini Pujiastuti mengatakan, Puspaga bersifat lebih ke pencegahan dini seputar masalah keluarga ataupun anak. Sementara untuk penanganan kasus lebih ditujukan pada lembaga Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Tiara.
“Selain itu saat ini di Kabupaten Brebes juga telah dikukuhkan Satuan Tugas (Satgas) Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) yang akan membantu dalam mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Kegiatan Gebyar Puspaga diikuti oleh para siswa dari SD hingga SLTA dan masyarakat umum tersebut juga dihadiri beberapa pejabat tingkat Muspika di wilayah selatan Kabupaten Brebes. Ketua PPT Tiara, Hj Aqilatul Munawaroh pada kesempatan tersebut sempat mensosialisasikan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak serta upaya pencegahannya.
Hadirnya Puspaga, Aqilah berharap, kedepan warga Brebes bisa mempunyai ketahanan keluarga yang kuat dan utuh. Jika ketahanan keluarganya bagus, mereka utuh, rukun, dan saling mendukung.
“Anak-anak ini akan berkembang dengan baik karena mereka akan nyaman di rumah,” tandasnya.(zaenal.M)
