Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes menyelenggrakan Konverensi Hak Anak (KHA). Acara yang dihadiri lebih dari 30 peserta Danramil, Polsek, Satuan Tugas (Satgas) dan Pendamping Forum Anak, pelatihan selama dua hari 9 – 10 Agustus 2017 di Hotel Plaza Tegal.
KHA adalah instrumen yang menawarkan standar internasional tertinggi untuk perlindungan dan pelayanan anak-anak. Diadopsi pada tahun 1989 oleh Majelis Umum PBB. Konvensi Hak Anak ditandatangani dan diratifikasi oleh semua Negara di dunia kecuali USA dan Somalia. Itu yang disampaikan narasumber dari Unicef untuk Indonesia Eri Pratama Putra.
Eri mengatakan KHA merupakan penerjemahan ketiga pilar hak asasi (Bill of Rights) yang secara khusus diberikan kepada anak mengingat anak-anak, dalam konteks tumbuh-kembangnya, memerlukan perlakuan khusus. “Anak-anak perlu perlakuan khusus, perlu penangan yang berbeda,” katanya.
Narasumber lainnya Bahrul Ulum menjelaskan tentang lima Kluster KHA di era Otonomi Daerah (Otda) yang diwujudkan dalam Kabupaten Layak Anak (KLA) yaitu Kluster Hak sipil dan Kebebasan, Kluster Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, Kluster Kesehatan dasar dan Kesejahteraan, Kluster Pendidikan, Pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya dan yang terakhir Kluster Perlindungan Khusus.
“Kabupaten atau Kota disebut sebagai KLA kalau masing-masing unsur dari kelima kluster itu sudah terpenuhi,” jelasnya.
Ulum menambahkan kategori penilaian KLA itu ada lima yaitu Kabupaten atau Kota Layak Anak, Utama, Nindya, Madya dan Pratama. Sementara Kabupaten Brebes baru menempati posisi Madya. “ Untuk bisa melangkah menuju Nindya perlu usaha yang sangat keras dan kerjasama dari semua sektor,” tambahnya.
Sementara itu Kabid PPA DP3KB Rini Pujiastuti berpesan perlu peran kita semua agar Kabupaten Brebes bisa menjadi Kabupaten Layak Anak. Intinya bukan penghargaannya tapi hak-hak anak di Kabupaten ini benar-benar dipenuhi. Anak bisa tumbuh kembang dengan baik, mendapat perlindungan dan anak bisa berpartisipasi sesuai kemampuannya. (herwanto)
