Bupati Brebes Sweeping Imunisasi MR

Bupati Brebes Sweeping Imunisasi MR

DP3KBN Brebes _ Sebanyak 241 anak di Desa Sawojajar,  Kecamatan Wanasari menolak diimunisasi, alasan mereka khawatir setelah diimunisasi nanti panas tinggi dan menyebabkan kematian, hal inilah yanh mengundang simpatik Ibu Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, SE melakukan sweeping atau upaya aktif untuk mencari anak yang belum diimunisasi.
Idza melakukan sweeping dengan mengunjungi rumah penduduk yang masih  banyak penolakan imunisasi yakni di RW. 04 dan RW.09 Desa Sawojajar. Pihaknya  langsung melakukan sosialisasi  kepada warganya untuk diberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi measles dan rubella.
” Pastikan semua anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk diberikan imunisasi gratis, sebagai bentuk pemenuhan hak anak untuk mendapatkan kesehatan pada tubuhnya, anak yang diimunisasi tidak mudah sakit dan nantinya kebal terhadap penyakit, ” ungkapnya dihadapan puluhan warga di RW.04, Kamis (28/10/2017).
Sementara itu,  Kabid Kesehatan Masyarakat dr. Rudi P Utami, M.Kes mengatakan,  betapa pentingnya imunisasi Measles Rubella (MR), Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
Anak dan orang dewasa yagn belum pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubella atau yang belum pernah mengalami penyakit ini beresiko tinggi tertular. Tidak ada pengobatan untuk penyakit Campak dan Rubella namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru peunomia, radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis).
Virus campak biasanya menyerang anak. Apabila menyerang orang dewasa, biasanya gejalanya akan jauh lebih berat. Sedangkan virus rubella, baik pada anak maupun dewasa, hanya akan mengalami gejala ringan. Serangan virus akan lebih dasyat jika menyerang wanita hamil, yang dampak negatifnya bayi dapat lahir dengan cacat.
Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan POM. Vaksin MR efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. ” Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR,” terangnya.
Tidak ada efek samping dalam imunisasi.
Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
Kejadian ikutan pasca imunisasi yagn serius sangat jarang terjadi. Vaksin MR tidak menyebabkan autism. Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme.
Apabila anak telah diimunisasi Campak,  perlu mendapat imunisasi MR karena  untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella.
Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR karena untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016 Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.
Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebakan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yagn mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib. (BU)

About The Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *