Akademi Paradigta PEKKA Hasilkan Perempuan yang Berdayaguna di Desa.

Akademi Paradigta PEKKA Hasilkan Perempuan yang Berdayaguna di Desa.

Brebes – Dalam rangka mengorganisir dan memfasilitasi para perempuan di desa-desa, Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Desa Wlahar Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes secara resmi membuka kelas paradigta angkatan ke 2. Sebelumnya kelas paradigta sudah pernah di selenggarakan tahun lalu dengan menghasilkan para kader PEKKA yang mandiri dan berdayaguna di lingkungannya. Pasalnya mereka di tuntut untuk memahami arti pentinya ikut kontribusi membangun tatanan masyarakat yang sejahtera, adil gender dan bermartabat.

Siswanti, salah satu mentor atau pengajar Akademi Paradigta Desa Wlahar menuturkan para kadernya terus di berikan pengajaran melalui sekolah ini agar mampu meningkatkan kesejahteraannya, memiliki akses terhadap berbagai sumber daya, mampu berpartisipasi aktif pada setiap siklus pembangunan di wilayahnya.
“ Memiliki kesadaran bisa ikut berkiprah dalam kehidupan dan sistem yang lebih luas di berbagai tingkatan yang dimulai dari desa,” tuturnya Minggu, (8/9)

Dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, sampai dengan sekarang ini, kelas paradigta sudah berjalan 1 minggu dan direncanakan di bulan desember para kader bisa menyelesaikan sekolahnya sampai tuntas.
“ pertemuan 1 minggu dilaksanakan 2-3 hari dan sudah ada 20 kader yang berpartisipasi dalam sekolah ini, semoga selanjutnya bisa semakin banyak untuk sadar akan peran dari perempuan,” tambahnya.

Masih menurut dia, dari angkatan pertama sekolah paradigta sudah menghasilkan perempuan yang aktif dan mampu terlibat dikegiatan desa sebagai salah satu untuk menyuarakan gender.
“ Beberapa diantaranya ada yang menjadi anggota BPD, RT dan juga Ketua PKH yang secara tidak langsung menerapkan jiwa pemimpin dari perempuan,” tandasnya.

Dirinya berharap, dalam kesempatan kali ini, para kader PEKKA terus bersemangat untuk belajar dan belajar agar pemberdayaan perempuan bisa terlaksana dengan baik.
” Nantinya peserta harus membuat karya tulis sebagai ujian terakhir tentang perubahan dari sebelum ikut akademi dan setelah sehingga ukuran memahami dari materi yang di ajarkan bisa di aplikasikan di masyarakat,” ungkapnya, (Eko)

About The Author

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *